Translate

Kamis, 13 Desember 2012

Merayakan Tahun Baru Masehi dalam Kajian Fiqih Islam


PENDAHULUAN
Sebenarnya tidak mengherankan bahwa kaum muslimin
kebocoran budaya barat dalam berbagai aspek kehidupan
ini, tapi sungguh mengherankan manakala kebocoran itu
sudah menyangkut syi’ar agama dan keyakinan nasrani yang
merembes ke tubuh kaum muslimin yang bahkan diserap
begitu saja akibat kebodohan terhadap agamanya atau sikap
tasahul kaum muslimin itu sendiri.

Setiap tahun kaum muslimin di belahan dunia manapun
menghadapi tantangan besar dari sedikit tantangan modern
saat ini yakni perayaan tahun baru masehi yang dilakukan
secara global, sebagaimana invasi militer ke suatu negara yang
meninggalkan berbagai kerusakan atas korbannya. Tetapi
barangkali pengaruh atau korban mengikuti festival perayaan
tahun baru masehi tidaklah dirasakan benar oleh kaum
muslimin karena memang tidak terasakan tetapi secara hakekat
sungguh agama Islam ini dan sunnah Rasulullah saw menjadi
korban dari umatnya sendiri.

Islam sebagai sebuah tatanan hidup paripurna sudah
menggariskan pedoman tersendiri bagi pemeluknya bagaimana
bersikap hidup ditengah masyarakat yang berbeda ajaran dan
keyakinan, maupun mengajarkan untuk berpegang teguh
kepada ajaran Islam itu sendiri sebagai sebuah identitas yang
membedakan dengan pemeluk agama di luar Islam. Sehingga
secara kasat mata sekaligus akan bisa dibedakan mana umat
Islam dan mana yang tidak beragama Islam. Akan tetapi bila
umat Islam mencampuradukkan identitasnya dan tidak lagi
mempedulikannya maka bisa dikatakan hampir-hampir tidak
ada bedanya antara kaum muslimin dan bukan muslimin
kecuali hanya masalah ibadah semata. Demikian kiranya Allah

mengingatkan kita:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا(
( سورة المائدة: ٣
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ( آل عمران
(٨٥ :

Rasululllah saw juga meminta umat Islam agar berbeda
dengan kaum musyrik, dengan orang yang tidak beragama
Islam dalam berbagai aspeknya, misalnya hadits yang sangat
masyhur barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia bagian
dari kaum itu, bedakanlah diri kalian dengan orang musyrik,
bedakanlah diri kalian dengan orang yahudi dan nasrani.

مَنْ تَشَبَّه بِقَوْمٍ » : عن ابنِ عُمَرَ،قالَ قالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلّم
( رواه أبو داود تحقيق الألباني :حسن صحيح حجاب المرأة ( ١٠٤ . « فَهُوَمِنْهُمْ
( ، الإرواء ( ١٢٦٩

Marilah dengan hati jernih, pikiran bersih untuk melihat
kembali sisi identitas Islam kita sehingga kita kaum muslimin
benar-benar menjadi umat islam yang beridentitas Islam.
Shibghah islam nampak jelas di diri kita, tidaklah terugikan
mereka dengan kita tidak mengikuti syi’ar mereka, justru malah
kita yang terugikan manakala kita mengikuti mereka. Beginilah
nasib umat Islam sekarang ini mengekor mereka sampaipun
kelubang biawak diikuti, demikian yang diprediksikan nabi saw
adalah kebenaran, tetapi yang terpenting adalah untuk menjadi
kewaspadaan kita.

( صِبْغَةَ اللَّهِ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ صِبْغَةً وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُونَ (البقرة: ١٣٨
عن أبي سعيدٍ رضيَ اللهُ عنه أنَّ النبيَّ صلى الله عليه وسلّم قال:

لَتتَّبِعُن سَنَنَ من كان قبلَكم شِبراًبشِبرٍ وذِراعاً بذِراع،حتّى لوسَلَكوا جُحرَ ضَبٍّ »
رواه البخاري ؟« لَسَلكتُموهُ. قلنا: يارسولَ الله،اليهودَ والنصارَى؟قال: فمن

Mengapa ?karena merayakan tahun baru yang jelas itu bukan
ajaran Islam dan secara budaya dicomot dari Barat. Perayaan
ini adalah bagian dari ritual keagamaan Kristen. Musim
Christmas atau musim hari suci yang dipergunakan untuk
libur bagi orang Kristen sebagai bagian dari perayaan kelahiran
Yesus, merupakan sebuah festival tahunan yang mengiringi
perayaan Christmas atau natal yang umumnya dimulai sejak
bulan November hingga awal Januari. Puncak acara musim
Christmas ini dalam tradisi Nasrani pada 25 Desember hingga
sebelum perayaan ephipeny sekitar tanggal 8 januari. http://
en.wikipedia.org/wiki/Christmas_and_holiday_season.
Sejenak kita tengok mengkaji lebih dalam ajaran Islam yang
hebat sehingga tidak mudah tergiur tawaran budaya sensational
dan temporer, dengan mengetahui dampak buruk bagi Islam,
sunnah nabi dan umat Islam sendiri akibat mengikuti perayaan
tahun baru yang tidak jelas maknanya bagi keberlangsungan
Islam.

Waktu Dalam Islam
Mengenai masalah waktu ini Islam mempunyai ajaran yang
jelas, mengenai perayaan suatu hari besar Islam juga sudah
menetapkan ketentuan tersendiri.
Mengenai masalah waktu ini, sebenarnya peredaran bulan
dan matahari dipergilirkan oleh allah agar manusia bisa
mengetahui perubahan dan pergantian waktu dan musim bagi
kehidupan manusia itu sendiri baik dalam urusan ibadah atau
mu’amalah.

هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ

وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ آيَتَيْنِ فَمَحَوْنَا آيَةَ اللَّيْلِ وَجَعَلْنَا آيَةَ النَّهَارِ مُبْصِرَةً لِتَبْتَغُوا فَضْلًا
مِنْ رَبِّكُمْ وَلِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ
( ( الإسراء: ١٧
( يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ (البقرة: ١٨٩

Hanya saja sering kali manusia menyangka bahwa
perubahan musim itu sering kali membawa bencana dan
manfaat yang tidak bisa diperkirakan atau dikehendaki dan
dikontrol manusia. Sehingga menyangka bahwa waktu ini
memiliki kekuatan besar bagi nasib baik dan buruk manusia
sehingga sebagian manusia meyakini untuk mengadakan
persembahan kepada sang pengatur perjalanan waktu ini,
maka manusia menciptakan ritual untuk persembahan.

Jadi waktu hakekatnya adalah ciptaan Allah untuk bisa
dipergunakan sebagai pertanda masuknya seseorang untuk
menjalankan ibadah dan amal shalih lainnya.tidak untuk
menyesatkan dirinya dengan menggunakan waktu yang tidak
memberikan faedah ukhrawi bagi dirinya.

Perayaan Tahun Baru Masehi
Ini sekedar mengingatkan kembali mengenai masalah
mengikuti perayaan ini, bagi yang sudah mengetahuinya dapat
menjadi penguat, bagi yang belum mengetahuinya dapat
menjadi suluh, bagi yang bersikap tasahul perkara ini,dapat
menjadi pengingat agar tidak berterusan mengerjakannya.

Secara umum orang mengikutiperayaan tahun baru masehi
ini karena dua hal yakni pertama karena ketidaktahuan hakekat
perayaan tahun baru masehi dan hukumnya menurut islam
dan kedua karena sikap tasahul yaitu sikap melonggarkan
diri menerima ajaran diluar Islam karena dianggap tidak
membahayakan bagi eksistensi penerapan Islam bagi
pemeluknya.


Dalam masyarakat sekuler perayaan ini menjadi
pelampiasan nafsu keduniawiannya untuk mengadakan pesta
pora meluapkan gairah dan gejolak kecintaannya pada dunia
karena paham sekuler mengajakan pada pemisahan antara
dunia dan akherat. Karena pemujaan kepada dunia menjadi
tujuan hidup mereka. Agama adalah dunia privasi seseorang
dengan tuhannya. Urusan duniatidak ada kaitannya dengan
dosa dan tuhan. Dunia adalah dunia.Akherat adalah akherat.

Mereka saling mengucapkan selamat tahun baru masehi,
mengadakan perayaan pesta semalaman, membunyikan
trompet dan kembang api sebagi luapan kegembiraan,
meliburkan kerja maupun sekolah, terlibat langsung siaran
televise dengan saling berbagi lagu atau semacaamnya,
begadang semalam suntuk merayakan pergantian tahun baru
masehi, maupun menghadiri pesta dan perayaannya di hotel
atau sejenisnya.

Perayaan tahun baru masehi berasal dari penyembahan
berhala zaman jahiliyah bangsa Babylonia ribuan tahun
sebelum Isa dilahirkan. Karena penguasa negara saat itu adalah
orang Kristen, maka perayaan ini diambil alih oleh kerajaan
dan kemudian ditetapkan sebagi hari kelahriran tuhan mereka
sampai sekarang ini. (lebih lanjut lih. Buku “The Plain Trusth
About Christmas” oleh Herbert W. Amstrong)

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi
Beberapa tuntunan Islam untuk mensikapi terpaan
budaya atau perayaan nasrani ini sehingga kita memeliki
sikap untuk menjauhinya diantaranya adalah firman Allah
yang memuji sifat orang mukmin yang tidak mau walau
sekedar menyaksikan hari raya orang-orang musyrik,
karena hari raya merupakan sebuah bentuk ibadah.


( وَالَّذِينَ لا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَاماً) الفرقان ٧٢

Ibn abbas sebagaimana dikutip al Qurthubi, mengatakan zur
adalah hari-hari raya orang musyrik, Ibn katsir dalam tafsirnya
juga menukilkan pendapat Ibn Sirin, Adh Dhahak, Ar Rubai’
bin Anas, bahwa diantara makna zur adalah hari raya orang
musyrik. Termasuk dalam hal ini adalah merayakan tahun baru
masehi ini.

Rasulullah saw menandaskan bahwa perayaan yang biasa
dilakukan penduduk Madinah semenjak masa jahiliyah mereka
sudah digantikan oleh Allah dengan perayaan yang lebih baik,
yakni Idul Adha (hari raya penyembelihan kurban) dan Idul
Fitri (hari raya bersantap), karena Allah sudah menggantikan
segala bentuk perayaan hari raya, termasuk merayakan tahun
baru masehi ini, maka sudah tentu menggantikan sesuatu
menuntut ditinggalkannya sesuatu yang digantikan itu, tidak
mungkin untuk menggabungkan antara yang diganti dengan
yang mengganti. Perhatikan sabda Rasulullah berikut ini.

قَدِمَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلّم » عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال
المَدينَةَوَلَهُم يَوْمَانِ يَلعَبُونَ فيهِمَا فقال: مَاهَذَان الْيَوْمَانِ؟ قالُوا: كُنَّانَلْعَبُ
فِيهِمَا في الْجَاهِليَّةِ، فقال رسولُ الله صلى الله عليه وسلّم: إنَّ الله قَدْأبْدَلَكُم
رواه أبو داود، وأحمد، والنسائي ..« بِهِمَاخَيْراًمِنْهُمَا: يَوْمَ الأضْحَى،وَيَوْمَ الْفِطْرِ
على شرط مسلم.
عن عائشة رضي الله عنها : أن النبي ص م قال :(( إنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيْداً وإنَّ عِيْدَنا
هَذَا اليَوْمَ - لِيَوْمِ الأَضْحَى- ))أخرجاه في الصحيحين
عَنْ أُمِ سَلْمَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْها قَالَتْ : كانَ رسولُ اللَّه يَصُوم يومَ السبت ويَوْمَ
إنَّهماعيدانِ للمُشْرِكينَ فأُحِبُّ أَنْ » : الأحد أكثرَماكانَ يَصُومُ مِنَ الأيامِ،ويقولُ
أحمد والنسائي. « أُخَا



Bahkan Rasulullah sendiri senantiasa membedakan diri
dengan orang-orang selain muslim, dan memerintahkan kaum
muslimin agar tampil berbeda dengan orang selain muslim,
bukan saja dalam masalah yang menyangkut keyakinan dan
ibadah, sampaipun masalah penampilan fisik.

خَالِفُوا الْمُشْرِكِينَ. » : عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم
مسلم البخاري .« أَحْفُوا الشَّوَارِبَ وَأَوْفُوا اللِّحَى

Ada sebuah hadits yang menjelaskan bahwa semata-mata
menyembelih hewan di tempat yang dahulunya merupakan
tempat orang-orang musyrik merayakan suatu perayaan
adalah terlarang, tentu mengikuti perayaan non muslim juga
lebih terlarang lagi.
نَذَرَ رَجُل عَلَى عَهْد النَّبيِّ صلى الله عليه وسلّم » : عن ثابت بن الضحاك قال
أنْ يَنْحَر إبِلاً بِبُوَانَةَ، فَأَتَى النَّبي صلى الله عليه وسلّم فقالَ: إنِّي نَذَرْتُ أنْ أنْحَرَ
إبِلاًبِبُوَانَةَ، فَقال النَّبيُّ صلى الله عليه وسلّم: هَلْ كَانَ فِيهَاوَثَنٌ مِنْ أوْثَانِ الْجَاهِلِيَّة
يُِعْبَدُ؟ قالُوا: لاَ. قالَ: هَلْ كَانَ فِيهَا عِيدٌ مِنْ أعْيَادِهِمْ؟قالُوا: لاَ. قالَ النَّبيُّ صلى
الله عليه وسلّم: أوْفِ بِنَذْرِكَ فَإنَّهُ لاَوَفَاءَ لِنِذْرٍفي مَعْصِيَةِ الله وَلاَ فِيمَا لاَيَمْلِكُ ابنُ
أخرجه أبو داود وأصله في الصحيحين . .« آدَمَ

Cukup kiranya ayat maupun hadits nabi saw juga para
ulama diatas menjadi nasehat bagi kita umat Islam untuk tidak
terlibat pada perayaan tahun baru masehi yang jelas-jelas
bukan dari ajaran Islam dan jelas perayaan tahun baru masehi
tidak terlepas dari rangkain perayaan natal yang diyakini orang
nasrani sebagai hari kelahiran tuhan mereka.

Kiranya beberapa ayat al qur’an dan hadits nabi saw tersebut
di atas cukup menjadi pedoman untuk tidak ikut merayakan

tahun baru masehi dalam berbagai bentuknya. Cukup
melakukan aktifitas sehari-hari sebagaimana yang menjadi
aktifitas harian tanpa terpengaruh dengan suasana orang
lain gegap gempita merayakan tahun baru. Cukup menjadi
ibrah perilaku orang merayakan tahun baru agar dirinya tidak
terlarut di dalamnya, bagaimana orang yang tidak memahami
dengan baik agamanya sendiri dan bagaimana sikap tasahul
akan dengan gampang menjadi korban dari pergumulan
budaya yang ada dalam kehidupan bermasyrakat termasuk di
dalamnya perayaan tahun baru masehi.






Sabtu, 17 November 2012

RENUNGAN (Teguran Bagi Kaum Wanita dan Kita Bersama)

Maafkan bukan bermaksud kasar apalagi kepada saudari yang berhati sensitif, Rasulullah SAW adalah manusia penyayang nomor satu, kalo ada yang klaim bukan beliau, mendingan gak usah didengarkan. Diantaranya sifat penyayangnya, beliau pun mengabarkan kepada kita sekalian, bahwa Nabi hanyalah pemberi peringatan kepada umatnya, kenapa
?

agar kita selamat dari derita abadi dan azab yg pedih, kalo disimpen dalilnya karena enggak enak, ntar malah berabe ketemu Rosulullah SAW diakhirat, salah-salah kita ikutan dosa karena gak bilangin sesama sodara seiman. Na'udzubillah. Marilah kita simak pemaparannya sbb :

Wahai para wanita...tahukah anda bahwa:

(1) Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu semakin bertumpuk pula dosa-dosamu

2) Semakin sang lelaki menghayalkanmu...semakin berhasrat denganmu maka semakin bertumpuk pula dosa-dosamu

(3) Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara sembarangan tidak akan ada pertanggungjawabannya kelak..!. Bisa jadi senyumanmu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal bagimu selama berhari-hari..

(4) Bayangkanlah... betapa bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang aurotnya diumbar di hadapan ribuan...bahkan jutaan para lelaki??

(5) Jika anda menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk suamimu...maka anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga Allah...

(6) Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan kemolekanmu maka ingatlah itu semua akan sirna dan akan lebur di dalam liang lahad menjadi santapan cacing dan ulat...dan di akhirat kelak...bisa jadi berubah menjadi bahan bakar neraka ! Naudzubillah

Allah Subhannahu wa Ta'ala Berfirman, Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata. (Al-Ahzab :36).

Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, Setiap umatku yang bersalah akan dimaafkan, kecuali orang yang secara terang-terangan berbuat maksiat ( HR-Bukhari Dan Muslim )

Dari Abu Musa al-Asyari berkata: Rasulullah Saw bersabda: Siapa saja wanita yang memakai wangi-wangian kemudian keluar rumah dan berjalan melewati satu kaum sehingga mereka dapat mencium baunya, maka ia adalah wanita PEZINA. (H.R. an-NasaI)

Rasulullah Saw bersabda: Perempuan yang berpakaian tetapi TELANJANG, berlenggang-lenggok waktu berjalan. Menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka bagaikan bonggol unta yang senget. Golongan ini TIDAK AKAN masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi syurga itu sudah dapat dicium dari perjalanan yang sangat jauh daripadanya. (HR-Muslim)

Semoga mereka saudari kita yang belum berjilbab, dibukain pintu hatinya dan mau kejalan yang benar dengan berjilbab, sama-sama kita doain dengan kesungguhan hati.

Dunia mah gak sampe 100th, sedangkan diakhirat saja bediri dipengadilan Allah bisa sampe 50.000 tahun. Mari kita upayakan kesungguhan kita dan terus berdoa memohon pertolongan-Nya.

By Yusuf Mansur network

Senin, 22 Oktober 2012

Idul Adha


Setiap 10 Dzulhijah kita melaksanakan shalat Idu Adha atas perintah Rasulullah SAW yang mengikuti jejak nabi Ibrahim AS, Allah berfirman: "Kemudian Kami mewahyukan kepadamu (Muhammad): 'Ikutilah ajaran Ibrahim yang hanif '". Dan Nabi Muhammad SAW bersabda: "Aku adalah hasil doa ayahku Ibrahim, dan berita gembira yang dibawa oleh Isa, dan mimpi yang pernah dilihat oleh ibuku. " (diriwaatkan oleh Ahmad). 

Isyarat Nabi bahwa beliau merupakan hasil dari doa Ibrahim yang dikabulkan oleh Allah yaitu menunjuk kepada surat Al-Baqarah ayat 127-129, " Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): 'Ya Rabb kami terimalah dari pada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.' ' Ya Rabb kami jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.' 'Ya Rabb kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayatMu, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Al-Qur'an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.' Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (Al-Baqarah : 127-129) 
Sesudah nabi Ibrahim selesai membangun Ka'bah ia diperintahkan oleh Allah untuk menyeru kepada ummat manusia agar mereka menjalankan ibadah haji, dimana perintah ini diabadikan di dalam Al-Qur'an surat Al-Hajj ayat 27 : "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta, yang datang dari segenap penjuru yang jauh ". 
Pada lebaran qurban atau lebaran haji ini kita dapat mengambil pelajaran dari kegigihan nabi Ibrahim dan pengorbanan nabi Ismail untuk kita jadikan pedoman dalam hidup kita yang penuh dengan tantangan dimana umat islam dikerumuni oleh musuh-musuhnya persis yang digambarkan oleh Rasulullah SAW, "Hampir-hampir bangsa-bangsa lain mengerumuni kalian sebagaimana halnya para undangan mengerumuni jamuan makan." Para sahabat bertanya : "Apakah kita sedikit saat itu wahai Rasulullah ?" Rasulullah menjawab : "Tidak, bahkan jumlah kalian banyak pada saat itu, tetapi kalian seperti buih laut, pada saat itu Allah mencabut perasaan takut dari hati musuh-musuh kalian, dan Allah mencampakkan perasaan wahan ke dalam hati kalian". Para sahabat bertanya : "Apakah wahan itu wahai Rasulullah ?" Beliau menjawab : "Cinta dunia dan takut mati". ( Diriwayatkan oleh Ahmad ). 
Perhatikan perjuangan nabi Ibrahim yang patut kita teladani seperti perintah Al-Qur'an didalam surat Al-Mumtahanah ayat 4 : Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia, ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari ( kekafiran ) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. " Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya : "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tak dapat memberikan pembelaan untukmu sedikitpun dari siksaan Allah." ( Ibrahim berkata ) : "Ya Rabb kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali." 
Nabi Ibrahim sebagai bapak para nabi, dikenal gigih menentang kemusyrikan dan mengajak manusia menyembah hanya kepada Allah. Seruan pertama ditujukan kepada bapaknya dan kaumnya : "Dan ingatlah tatkala Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar : 'Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai sembahan-sembahan?' Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata." ( Q S. Al-An'aam ayat 74 ). 
Meskipun semua itu dijawab oleh bapaknya dengan pengusiran, tapi itu justru memperkuat keyakinan Ibrahim, bahwa setiap orang yang menyeru kepada kebenaran pasti mendapat cobaan dan ujian, justru hal itu lebih meningkatkan derajatnya di sisi Allah. Ibrahim tidak rela kalau kaumnya menyembah selain Allah, apakah itu berhala, kuburan, dukun atau bentuk-bentuk ketaatan yang tidak ditujukan kepada Allah. Karena selain Allah tak ada seorangpun yang dapat memberikan manfaat dan mudlarat. 
Kali ini Ibrahim menghadapi penguasa yang Zhalim yang memaksakan kehendaknya kepada rakyat tanpa menghiraukan hak asasi mereka, bahkan lebih dari itu menjadikan dirinya sebagi tuhan yang mengaku bisa mematikan dan menghidupkan: 
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Rabbnya, karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Saya dapat menghidupka dan mematikan". Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah matahari dari barat !" Lalu heran terdiamlah orang kafir itu, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah: 258) 
Penguasa zalim yang bernama Namrudz itu tak berkutik menghadapi hujjah-hujjah Ibrahim, karena dengan kecongkakanya dia menggunakan kekerasan setelah tak mampu membendung kegigihan Ibrahim yang tidak rela manusia menyembah berhala. Akibatnya Ibrahim dibakar, diapun tetap tabah dan mengucapkan, "Cukuplah Allah bagi kami, dan Allahlah sebaik-baik pelindung". Allah pun membela hamba-Nya dan memerintahkan kepada api, Kami berfirman, "Hai api! menjadi dinginlah dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim" (Al-Anbiyaa: 69). 
Keadaan umaat Islam sekarang ini cukup menyedihkan, dimana banyak di antara mereka yang tidak mengerti ajaran Islam, akibatnya mereka tenggelam dengan kesibukan dan dunianya untuk memenuhi kebutuhan fisik mereka, sementara jiwa mereka meronta-ronta karena tidak mendapatkan santapan rohani yang cukup. Sehingga banyak diantara mereka terkena stress akibat tidak seimbangnya antara otak, hati, dan badan. Mereka pun banyak datang kepengajian atau mendengarkan ceramah, namun itu hanya sebatas hiburan rohani sesaat, karena agama hanya dipahami atau didengar saja, tetapi tidak diamalkan, dan itu akan berakibat fatal bagi mereka, dan terjadi split personaliti, dimana mereka dimasjid baik, tetapi di rumah, di kantor, di jalanan mereka terlepas dari norma-norma Islam. Apabila mereka terus berjalan di atas garis kehidupan yang salah itu, maka akan tumbuh generasi yang tidak peduli terhadap Islam. Para orang tua tak mampu bahkan tak sempat mendidik anak-anaknya di rumah, lebih dari itu mereka tak mendapatkan contoh yang baik dari orang tua. Anak-anak sepenuhnya diserahkan kepada sekolah-sekolah yang mereka hanya menerima pelajaran 2 jam dalam seminggu, itu pun pengetahuan Islam bukan praktek Islam. Tidak heran jika timbul anak-anak didik yang brutal, senang berkelahi, bergaul bebas, meminum-minuman keras, ber-ectacy dan lain-lain kebejatan yang sekarang banyak dialami anak-anak usia sekolah. dengan kata lain banyak yang akhlak mereka yang rusak. 
Kita semua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas diri kita dan keluarga kita, dn apakah jawaban kita?...,"Hai orang-orang yang beriman ! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (At-tahriim: 6). 
Bagaimana pun kemerosotan ummat Islam adalah akibat dari perbuatan kita sendiri, karena kita bagian dari mereka. Maka hendaklah kita memperisai diri dan keluarga kita dari segala hal yang dapat menjauhkan kita dari Allah. Peranan suami harus ditingkatkan sesuai ajaran Islam. Ibu harus menjaga benteng rumah tangganya dari rong-rongan film-film TV, pergaulan bebas lingkunganya dan terus meningkatkan pemahaman agamanya agar menjadi teladan bagi anak-anaknya. rasulullah SAW bersabda, "Orang yang terbaik di antara kalian ialah yang terbaik bagi keluarganya, dan akulah yang terbaik terhadap keluargaku" (diriwayatkan oleh Ath-Thahaawiy). 
Ingatlah bahwa kehidupan kita hanya sebentar saja. Dan sungguh kita akan merugi apabila sisa kehidupan kita tidak kita gunakan untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka yang beruntung dan bermasa depan adalah mereka yang berpegang dengan Al-Qur'an dan As-sunnah. Allah berfirman, "Dan barang siapa mentaati Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar." (Al-Ahzaab: 71). Rasulullah SAW bersabda, "Semua ummatku akan masuk surga, kecuali yang enggang." Para sahabat bertanya, "Siapakah yang enggang wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Barang siapa mentaati aku maka ia masuk surga, dan barang siapa melanggarku, maka dialah orang yang enggan." (diriwayatkan oleh Al-Bukhoriy 7280).

Minggu, 07 Oktober 2012

Disini Ada Bahagia..

Kondisi senantiasa bahagia dalam situasi apa pun, inilah, yang senantiasa dikejar oleh manusia.
Manusia ingin hidup bahagia. Hidup tenang, tenteram, damai, dan sejahtera.
Tapi, apakah yang dimaksud bahagia?
Semua kenikmatan duniawi bisa menjadi tangga yang mengantar kepada kebahagiaan. Semuanya adalah sarana. Bukan bahagia itu sendiri.
Kebahagiaan adalah kondisi hati, yang dipenuhi dengan keimanan, dan berperilaku sesuai dengan keimanannya itu.
Hidup dengan keyakinan dan menjalankan keyakinan.
Manusia-manusia yang berilmu seperti inilah yang hidupnya bahagia dalam keimanan dan keyakinan; yang hidupnya tidak terombang-ambing oleh setiap keadaan.
Dalam kondisi apa pun, hidupnya bahagia, karena dia sudah mengenal Allah, ridha dengan keputusan Allah, dan berusaha menyelaraskan hidupnya dengan segala macam peraturan Allah yang diturunkan melalui utusanNya.
Dia benar-benar menjadi hamba Allah.
Dalam kondisi apa pun, dalam posisi apa pun, manusia semacam ini akan hidup dalam kebahagiaan.
Hidupnya hanya mengacu kepada Allah, dan tidak terlalu peduli dengan reaksi manusia terhadapnya.
Alangkah indah dan bahagianya hidup semacam itu; bahagia lahir dan batin, dunia dan akhirat…
http://www.kajianislam.net/author/abdullah/

Bahagia, Dimanakah Kau Berada?

Orang sakit menyangka, bahagia terletak pada kesehatan!
Orang miskin menyangka, bahagia terletak pada harta kekayaan!
Rakyat jelata menyangka kebahagiaan terletak pada kekuasaan!
Orang biasa menyangka bahagia terletak pada kepopuleran!
Dan sangkaan-sangkaan lain..
Ada yang mengejar kebahagiaan pada tahta, pada kekuasaan.
Beragam cara dia lakukan untuk merebut kekuasaan.
Sebab, kekuasaan memang sebuah kenikmatan dalam kehidupan.
Dengan kekuasaan seseorang dapat berbuat banyak.
Tapi, betapa banyak manusia yang justru hidup merana dalam kegemilangan kekuasaan.
Dia sama sekali tidak merasakan kebahagiaan, setelah kuasa di tangan.
Sebelum memegang kuasa, senyuman sering menghiasai bibirnya.
Namun, setelah kuasa di dalam genggaman, kesulitan dan keresahan justru menerpanya, tanpa henti..
Sebagian orang mengejar kebahagiaan pada diri wanita cantik atau pria gagah nan tampan.
Dia menyangka setelah menikah dengan seorang wanita cantik atau pria gagah nan tampan, maka dia akan bahagia.
Tapi, tak lama kemudian, bahtera rumah tangganya kandas.
Di depan sorot kamera, tampak mempelai begitu bahagia, bersanding wanita cantik atau pria gagah nan tampan.
Namun, kecantikan dan ketampanan sering menjadi fitnah dan kemudian membawa bencana.
Pujian yang bertabur dari umat manusia tak membuatnya bahagia.
Sebagian orang mengejar kebahagiaan dengan bekerja keras untuk menghimpun harta.
Dia menyangka, bahwa pada harta yang berlimpah itu terdapat kebahagaiaan.
Maka, setelah dia dapat, dia menjadi pecinta harta.
Toh, setelah harta melimpah ruah, kebahagiaan itu pun tak kunjung menyinggahinya.
Harta yang disangkanya membawa bahagia, justru membuatnya resah.
Hidupnya penuh porblema.
Masalah demi masalah membelitnya.
Tak jarang, harta justru membawa bencana.
Kadang, harta yang ditumpuk-tumpuk, menjadi ajang konflik antar saudara dan keluarga.
http://www.kajianislam.net/author/abdullah/

Sabtu, 06 Oktober 2012

Kasih Tak Terbatas Seorang Ibu


IBU memiliki sifat ilahi yang penuh kasih, sehingga ketika janin berada dalam kandungannya disebut berada di alam rahim, salah satu asma-Nya.

Alam rahim sang IBU ibarat surga firdaus yang serba damai, happy, sehingga ketika anak Adam keluar dari situ sebuah derita dimulai.
Selama janin berada di alam rahim IBU, merekam musik lembut denyut jantung yang bersifat universal dan terkesan sampai sekarang.
Begitu mendalamnya kenangan janin di alam rahim, ketika nangis akan segera diam ketika telinganya ditempelkan ke dada IBU sebelah kiri menikmati musik jatung.
Hati IBU lapang dan penuh kasih, ibarat samudera yang tak pernah menolak kehadiran anak-anak sungai sekalipun airnya kotor.
Doa dan kerja keras IBU dalam membesarkan anak-anak menjadi pupuk mujarab bagi anak-anak agar tumbuh jadi pribadi yang tegar, ulet, dalam meraih cita-citanya.
Sosok IBU sebagai wanita memiliki sisi maskulinitas, sebagaimana seorang ayah juga memiliki dimensi feminitas.
Karena sosok IBU or wanita sangat besar perannya dalam membentuk karakter anak serta posisinya yang dihormati, maka mereka disebut empu (per-empu-an).
Nurani kita selalu rindu dan rela sujud di hadapan IBU,  karena dalam dirinya terpancar sifat ilahi, Sumber Kasih, yang selalu memberi tak harap kembali.
Kasih IBU pada anak bagaikan curah air hujan, yang memantul kembali dari anak ke atas tidak sebanding
Memang tidak semua IBU pintar mendidik anaknya, tapi semua ibu yang normal pasti menyayangi anaknya!
Hampir selama 24 jam IBU ingat, peduli dan mendoakan anak-anaknya. Tapi berapa jam sehari anak ingat ibunya?
Meski tidak banyak bicara, ketika IBU ada di rumah aura kasihnya memenuhi seluruh rumah dan ruang hati. Cintai dan baktilah padanya semasih hidup.
Apakah kita bisa berdusta satu kali, tanpa melahirkan dusta-dusta berikutnya yang memenjara hati? Siapakah yang cukup kuat untuk berlama-lama hidup gelisah?
Ketik seorang wanita melahirkan maka kesadaran sebagai IBU terbentuk secara drastis, suatu transformasi diri yang tidak terjadi pada lelaki.
(Dikutip dari kuliah Twitter, Agustus 2010, @ komar_hidayat)

Jumat, 05 Oktober 2012

Wahai Para Istri, Bersyukurlah!

Dalam tulisan berikut, anda tidak akan mendapatkan kutipan baik dari Al-Qur'an atau Hadist. Tulisan ini murni dari penulis untuk para istri yang semoga senantiasa dirahmati Allah. Hanya sebuah ungkapan dari hati ke hati. Karena dengan cara inilah materi akan mudah tersampaikan.


Wahai istri muslimah. Posisi anda sangatlah vital dalam rumah tangga. Dan kedudukan anda sangatlah agung dimata Yang Maha Kuasa. Yaitu berbakti kepada suami dan menjadi pendidik sebuah generasi yang mana masa depan ada ditangan mereka.



Wahai istri muslimah. Jangan kira hanya dengan tersenyum menyambut suami yang baru pulang kerja itu membuat capek, bahkan menjadikan anda malas untuk melakukannya. Suami yang pulang dari kerja pasti membawa 2 hal, masalah atau rizki.



Ketika suami pulang dan mendapatkan masalah ditempat kerjanya, sesampainya dirumah kemudian anda menyambutnya dengan senyum bangga, maka itu adalah penyejuk bagi sang suami. Jangan langsung tanya ada apa, tapi tetaplah menatapnya dengan senyuman walau dia tidak membalas senyum anda.



Ucapkanlah selalu "Alhamdulillah" dalam keadaan apa saja, baik suami membawa rizki atau masalah. Bersyukurlah atas apa yang diberikan dan bersabarlah atas apa yang menimpa.



Wahai istri muslimah. Jadikan diri anda sebagai penyemangat terbesar bagi suami anda, dan jangan jadikan diri anda sebagai pemadam semangatnya. Jaga lisan anda agar tidak selalu menuntut dan menuntut, tapi katakanlah dengan cara yang baik. Terimalah keputusan suami baik keputusan itu sesuai dengan harapan anda atau tidak. Dan ingatlah wahai para istri, dari rahim anda terlahir orang-orang hebat seperti diri anda dan suami anda.

Read more:
http://www.artikelislami.com/2012/09/wahai-para-istri-bersyukurlah.html#ixzz28UC70yOb